The Second Dimension(tm)

Cerita pertamaku asli! Tanpa dibantu siapa siapa! Ver 2.00 Boleh dibaca ga boleh ditiru... Komentar, saran, kritik, dll ditunggu.

Saturday, August 12, 2006

Bagian 12: Sang Detektif

Kali ini,Ali menyusuri jalan yang Ali ketahui bernama, ”Willerend”.Kali ini pikirannya kosong sama sekali,ia terus melamun sambil bersiul di sepanjang jalan itu.Ia sama sekali tidak merasa bahwa dirinya sedang diintai.
Ali berjalan dengan tenangnya sambil bersiul lagu “Boulevard” setelah berpindah ke jalan Pike Drown,tetapi ketenangannya terganggu setelah sandal barunya menginjak kotoran kuda di jalan itu.Bau dari kotoran itu dengan cepat membuyarkan pikiran Ali yang sedang kosong.
Baru beberapa puluh detik Ali berjalan maju dengan kotoran kuda di sandalnya,ia mendapat suatu hal yang tak terduga.Sebuah papan nama sebuah toko jatuh dan menghantam kepalanya dengan keras.Ali yang sama sekali tidak menduga hal ini akan terjadi,jatuh terkapar di jalanan berbatu itu,ia pingsan.
Sebenarnya banyak sekali orang disekitar Ali yang sedang memperbaiki bangunannya masing masing,tetapi sama sekali tidak ada yang peduli walau melihat seorang pemuda beruban tertimpa potongan papan kayu yang cukup tebal.Bahkan pemilik potongan kayu yang menimpa kepala Ali itupun tidak mempedulikan Ali yang sudah pingsan itu dan pura pura tidak tahu.
Agak jauh dari tempat Ali pingsan,terdapat salah seorang yang memperhatikan Ali.Rambutnya yang merah dan panjang menjuntai sampai ke lututnya,matanya berwarna biru bercahaya,kulitnya berwarna kuning langsat dan mulus,ia memakai gaun berenda yang terbuat dari katun yang berwarna hijau pucat.Orang itu bernama Farere Shinequeen,seorang pengagum Ali dari NFM.
“Ali?”,”Ali??”,”Bangun..”,”Alii!!”.Suara suara itu terus terngiang di telinganya,setelah hampir satu jam,Ali pun terbangun.Kepalanya terasa seperti pecah,ia merasa pusing sekali sampai sampai ingin muntah,ia melihat skelilingnya,mata Ali seperti dipenuhi dengan kabut,ia menutup matanya lagi dan sekarang ia dapat mendengar suara dua orang perempuan yang saling berbisik.Ia membuka matanya lagi,kali ini pandangannya sudah terfokus,ia dapat melihat Kayn dan seorang perempuan lagi yang Ali lupa namanya.Ali terlonjak ketika sepenuhnya sadar,ia sedang duduk di sofa kulit didalam ruangan kecil seperti kantor.
Ali dapat melihat Kayn duduk di kursi kayu disebelah kiri Ali.”Kau sudah sadar?”Tanyanya.”eerrr..Yeah..kurasa begitu”Ujar Ali dengan lemas.”Aku dimana?”Tanya Ali melirik sekitarnya.”Kantorku”Jawab Kayn singkat.”Apa? Kau punya kantor? Mengapa aku ada disini?”Tanya Ali terburu buru.”Tenangkan dulu dirimu..”Ujar seorang perempuan disebelah Kayn.”Kukira kau akan gegar otak..”Ujar suara yang dikenal Ali sebagai Garold.Pintu kayu di kantor itu tiba tiba terbuka,dan masuklah seorang pria berbaju hitam dengan rambut keemasan.”Hai..”Ujarnya tenang.”Ga..Garold?”Tanya Ali tergagap.”Tidak usah seperti itu..Ini memang aku.”Ujar pria berbaju hitam itu sambil melihat lihat keadaan sekitarnya.”Siapa kau??!! Seenaknya saja masuk ke kantorku!!”Jerit Kayn melihat Garold masuk tanpa mempedulikannya.
Garold menoleh kepada Kayn yang sekarang berdiri tegap didekat kursinya.”Hmm..Aku menguping dari pintu itu (seraya menunjuk pintu yang baru saja dilewatinya),dan setelah itu aku tahu ia ada disini (melirik Ali),jadi aku kesini untuk melihat keadaannya..”Ujar Garold tanpa ragu.”Aku Garold,..temannya (menunjuk Ali)”Tambahnya lagi setelah melihat raut wajah Kayn.Walaupun orang didepan pintu yang terbuka itu Garold,entah kenapa Ali mempunyai perasaan aneh bahwa orang itu bukan Garold.
Keadaan hening sejenak,Kayn akhirnya duduk lagi,Orang itu menutup pintu lalu duduk di sofa sebelah Ali,sedangkan perempuan yang memakai gaun hijau itu tetap diam di tempat duduknya disebelah Kayn.Ali sendiri yang masih pusing memperhatikan bahwa sekarang suasananya berubah menjadi suram.”Apa benar ia temanmu?”Tanya Kayn dalam bisikan.”Setahuku iya,tetapi rasanya Garold tidak seperti itu..”Jawab Ali dengan suara yang sangat kecil.”Aneh.”Bisik Kayn lagi.”Siapa orang bergaun hijau disebelahmu itu?”Bisik Ali kepada Kayn.”Dia yang membawamu ke penginapan ini,katanya dia temanmu.. namanya Farere kalau tidak salah..”Balas Kayn.
Belum sempat Ali berbisik lagi,Garold berbicara dengan menggelegar,”Kenapa kalian berbisik bisik?!!Apa yang kalian bicarakan!?!!”.Ali menatap Garold dengan tatapan tidak percaya,sedangkan Kayn terkaget oleh suara Garold itu.
“Cukup main mainnya!!”Ujar suara yang berasal dari orang yang memakai Gaun hijau disebelah Kayn yang tadinya hanya terdiam dengan ekspresi tidak jelas.Dengan serentak mereka bertiga menatap Farere.”Kubilang sekali lagi!! Cukup! Berani beraninya kau!!”Ujar Farere dalam getar kemarahan sambil berdiri dengan cepat.”Berani beraninya kau menyakiti ALI!!”Teriaknya.”Apa?”Ujar Kayn dan Ali bersamaan.
Ekspresi Garold menjadi beku dan membuat tampangnya menjadi mengerikan.”Apa yang kau bicarakan?”Tanyanya secara kasar.”Aku tahu kau yang membuat papan itu menjadi jatuh!!”Teriak Farere.”Ahh?? Apa? Papan??”Balas Garold seperti tidak bersalah.”Papan?”Gumam Kayn.”Maksudmu papan nama toko yang menjatuhiku??!”Ujar Ali keras.”Yeah!! Itu BUKAN KECELAKAAN!! Itu ULAHNYA!! DIA yang melakukannya!!”Teriak Farere menunjuk Garold.”T..tiid..tidak mungkin..”Ujar Ali tergagap,ia yakin tidak mungkin Garold mau membunuhnya.”Dia BUKAN temanmu!! Dia BUKAN GAROLD!! DIA MENYAMAR!!”Teriak Farere sekali lagi.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home