The Second Dimension(tm)

Cerita pertamaku asli! Tanpa dibantu siapa siapa! Ver 2.00 Boleh dibaca ga boleh ditiru... Komentar, saran, kritik, dll ditunggu.

Saturday, July 01, 2006

Bagian 5:Ruang bawah tanah

Matahari bersinar kembali.Pagi hari telah tiba beberapa jam setelah kehancuran Old Stone bar yang tragis.Ali bersandar pada dinding depan suatu rumah yang tampak mengkhawatirkan.Rumah itu hanya mempunyai sebagian dinding batu yang sudah keropos,atapnya hilang entah kemana,semua jendelanya sudah hancur dan barang barang didalamnya sebagian hilang dan sebagian lagi hancur tertimpa bebatuan yang berasal dari dindingnya.Ali merasa beruntung karena dirinya dan Garold selamat.Memang Garold sampai sekarang belum sadar,tapi Ali yakin Garold akan bangun sebentar lagi.Ali menemukan luka memar dan benjolan besar di kepalanya.Ia terus menunggu Garold bangun dengan harapan Ia tidak akan gila setelah mendapat benjolan besar di kepalanya.
Matahari pagi yang hangat menyinari desa itu.Menyinari hampir semua bangunan di desa itu.Baik yang sudah hancur maupun yang masih bertahan dengan retakan retakan besar di dindingnya.Menyinari semua mahluk di desa itu,yang sebagian warganya meninggal dan luka luka, menyinari hewan hewan yang sekarang sudah dikerumuni lalat.Ali menatap reruntuhan bangunan besar yang kemarin malam Ali kenal sebagai Old Stone bar dengan prihatin.Beberapa orang warga berusaha memindahkan bebatuan yang menimpa mayat mayat di tempat itu.Ali sebenarnya ingin membantu,tetapi sekarang ia merasa lemas karena melihat banyak orang yang kesana kemari membawa bawa mayat yang beberapa diantaranya tidak utuh atau karena melihat dimana mana orang merintih dan meminta tolong dengan badan penuh luka.
Setelah beberapa lama menatap bangkai kucing yang tertimpa kursi dengan pandangan kosong,Ali dikejutkan oleh tangan seseorang di pundaknya.Ali menoleh kebelakang dan melihat Garold sudah berdiri dibelakangnya dengan baju yang lusuh.Belum sempat Ali berkata apa apa,Garold memberi isyarat untuk mengikutinya.Dengan penuh tanya dalam hatinya,Ali mengikuti Garold.
Ali dan melewati beberapa blok rumah yang sudah hancur dan berbelok mengikuti jalan yang ditunjukkan oleh Garold.Ali melihat papan nama jalan dari kayu yang sudah nyaris patah dengan tulisan,”Heleathand”.”Kita mau kemana?”tanya Ali ragu ragu,”Ke rumahku.”jawab Garold dengan muram,”Semoga tidak hancur seperti Old Stone bar”timpalnya lagi.Ali diam saja.Ia terus mengikuti setiap langkah Garold.Tetapi Garold tiba tiba menjerit,lalu berlari menuju suatu rumah berwarna abu abu yang sudah hancur seperti rumah rumah disekitarnya. Ali yang tidak tahu apa apa mengejar Garold menuju rumah itu.
Ali berlari ke tempat Garold terdiam didepan reruntuhan itu.Lalu bertanya dengan nada rendah,“Ini rumahmu?”.Garold tampak seperti tidak mendengar kata kata yang diucapkan Ali.Ia terlalu sibuk memperhatikan puing puing rumah itu.“Garold?” ujar Ali dengan pelan.Garold tetap tidak menggubrisnya,Ali dapat melihat garis putih ditengah matanya yang berwarna coklat itu.Setelah beberapa lama,Ali melihat mata Garold menjadi berkaca kaca,tetapi ia dapat menahannya. “Bantu aku menyingkirkan beberapa puing itu”Ujarnya dengan terbata bata.
Ali mengangguk kemudian berjalan kearah reruntuhan itu.Sekitar limabelas menit kemudian,Garold dan Ali telah selesai membuat jalan yang bebas puing puing dari luar rumah sampai ketengah tengah reruntuhan itu.Ali dapat mendengar gumaman Garold,“Seharusnya ada di sekitar sini..”. “mencari ap..”,kata kata Ali terpotong dengan gumaman keras Garold, “Akhirnya! Ini dia..!”.Ali melihat apa yang Garold lihat.Ali melihat sejenis pintu kecil dari logam yang sudah tergores gores.Pintu itu berada tepat diatas lantai rumah Garold yang sudah retak retak.”Apa itu?”tanya Ali seperti bergumam.“Ini jalan ke bawah tanah..””menuju ke ruang bawah tanah milikku..”ujar Garold.
Garold kemudian menyingkirkan puing puing kecil yang menutupi pintu itu.Sekarang Ali dapat melihat lebih jelas lagi.Pintu itu sewarna dengan dinding batu yang Ali lihat di Old Stone bar,pegangannya terlihat bercahaya kuning yang Ali yakin itu adalah emas.Garold membuka pintu itu sambil berkata, “kamu turun duluan saja..Aku masih punya urusan diatas sini..”.Lalu setelah terbuka sepenuhnya,Ia mempersilahkan Ali untuk masuk. “Jangan pegang benda benda yang ada disitu,tunggu sampai aku datang.santai saja..”Ujarnya seakan ia tidak kehilangan rumah miliknya.
Ali menuruni tangga yang dibuat dari besi dengan terpaksa. Sebenarnya ia tidak mau memasuki kegelapan yang berada dibawahnya sendirian.Setelah beberapa detik hanya dengan cahaya yang berasal dari lubang diatasnya,Ali merasa ingin kabur keatas secepatnya daripada terus menuruni tangga itu dengan ragu ragu.Ali menengok kebawahnya yang dipenuhi kegelapan yang sangat mencekam.Ia tidak tahu tangga itu berakhir dimana.
Tidak terasa,Ali akhirnya menjejakkan kakinya pada tanah datar yang berbatu.Ali tidak dapat melihat apa yang dipijaknya dan apa yang ada disekelilingnya.Tempat itu benar benar gelap,bahkan Ali tidak dapat melihat tubuhnya sendiri.Ia merasakan tangannya mati rasa dan kebas.Keringat dingin mulai keluar dari tubuhnya.Ali benar benar ketakutan sekarang.Ia menyadari bahwa mungkin saja tempat itu dipenuhi binatang buas yang tinggal di bawah tanah.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home