The Second Dimension(tm)

Cerita pertamaku asli! Tanpa dibantu siapa siapa! Ver 2.00 Boleh dibaca ga boleh ditiru... Komentar, saran, kritik, dll ditunggu.

Saturday, July 01, 2006

Bagian 4: Yang tak terduga

Ali terbatuk sebentar karena asap rokok yang berasal dari rokok sie bangchi.Kemudian berkata lagi ke garold,”Aku tidak mengerti apa yang kamu katakan”,Garold juga tampaknya tidak mengerti apa yang Ali bicarakan,tetapi beberapa kemudian,seperti petir yang menyambar tiba tiba,Garold berkata dengan penuh semangat,”Aku mengerti apa yang kamu bicarakan!!”,”Bumi!”,”dan yang lainnya!!”,”Aku mengerti sekarang!!”,”Jika kamu telah selesai dengan urusanmu disini,Ayo pergi ke rumahku!!”Ujar garold seperti orang gila.Ali yang tidak tahu apa apa pun mengangguk.
Tetapi sedetik kemudian,old stone bar itu bergetar dengan hebatnya,Sie Bangchi yang tadinya sedang merokok dengan kaki disandarkan ke meja,nyaris terjatuh gara gara getaran tadi.”Oh tidak, jangan lagi!!”gumam Garold.Setelah jeda beberapa detik,Getaran tadi dilanjutkan dengan guncangan yang membabi buta,Ali berusaha agar tetap berdiri ditengah guncangan itu,Ia merapat ke dinding kemudian berpegangan kepada tempat lilin yang terpasang di dinding batu itu.
Cangkir bekas susu coklat Ali jatuh lalu pecah berkeping keping,meja meja dan kursi yang ada di ruangan itu berjatuhan dan berguling guling.Keadaan di bar itu sangat mengerikan,Orang orang berlarian kesana kemari sambil berteriak teriak histeris.Ali melihat garold sudah merunduk disebelah pojok kiri bar itu.Gempa yang terjadi semakin keras,sekarang Ali dapat melihat dinding batu yang berada jauh didepannya retak.
Beberapa detik kemudian,dinding bar didekat pintu masuk utama retak kemudian roboh dengan membawa badai yang diluar.Beberapa orang berusaha keluar dari bangunan itu,tapi sia sia,gempa yang terjadi itu semakin mengganas sehingga kaca kaca di bar itu pecah dan orang orang menjadi terjatuh kecuali orang yang sudah berpegangan kepada sesuatu.Lilin lilin di lampu bundar yang digantung di langit langit bar itu serentak padam karena menerima angin dari luar.Udara dan angin dingin beserta air hujan masuk kedalam bar itu setelah dinding dinding dan jendela bar itu mulai hancur.
Setelah semua lampu di bar itu padam,Ali merasa seperti buta,ia tidak dapat melihat apa apa kecuali lubang lubang yang menuju keluar bar itu.Ia meraba raba dinding sekitarnya kemudian berteriak,”Garold!!””Dimana kau??”dengan keras.Tetapi Garold hanya menjawab dengan pelan,”aku disini,ayo kita segera keluar dari sini!!”.Ali berjalan menuju pintu utama agar bisa keluar dari sana.Belum genap lima langkah dari tempat Ali semula,ia terjatuh karena menabrak kursi yang tergeletak didekatnya.Ia berusaha berdiri,tetapi percuma,gempa itu mencgahnya berdiri.Akhirnya Ali menyerah.Ia tiarap dengan tangan diatas kepalanya sambil berharap dirinya baik baik saja setelah gempa itu berakhir.Beberapa detik kemudian,Ali mendengar orang orang berteriak histeris,teriakan itu dilanjutkan dengan suara rantai yang bergesekkan dengan kayu,kemudian suara barang besar yang terjatuh dengan keras,belum selesai semua itu,Bunyi debam yang ditimbulkan suara barang yang jatuh itu disusul dengan suara seperti tulang yang patah secara massal.
Ali merinding,bunyi beruntun itu pastilah bunyi salah satu lampu gantung besar yang menimpa banyak orang di suatu tempat pada ruangan ini.Gempa mulai mereda,sekarang Ali dapat berdiri dengan tegak lagi walaupun masih merasakan adanya getaran getaran kecil pada lantai bar itu.
Kepanikan semakin menyelimuti pengunjung bar itu setelah terdengar rintihan memelas yang meminta tolong yang berasal dari arah jatuhnya lampu gantung tersebut dan sebuah balok kayu yang menyangga langit langit bar itu jatuh tepat beberapa meter disebelah kanan Ali.
Ali kemudian tahu bahwa bar ini tidak dapat bertahan lebih lama lagi,debu debu berjatuhan dari langit langit bar itu,waktu hidup bar itu semakin berkurang.Ali merapat ke dinding dimana tadi ia memegang tempat lilin sewaktu gempa agar terhindar dari balok balok kayu yang berjatuhan dari atas bar itu.Ali bertanya tanya dimana Garold sekarang.
Ali sekarang merasa bahwa dia akan meninggal,tetapi kali ini karena terkubur oleh reruntuhan bar itu.Semua orang yang selamat berdesak desakan agar bisa keluar dari tempat itu.Ali tidak tahu apa yang harus dia lakukan lagi di tempat yang sangat gelap ini.Ia harus berjalan kira kira seratus meter agar bisa sampai di pintu utama dengan melewati tempat yang penuh dengan meja dan kursi dengan balok kayu yang berjqtuhan dari atasnya.
Diiringi dengan bunyi seperti bom kecil yang meledak,Ali melihat sumber cahaya baru.Cahaya itu memang tidak cukup besar untuk menerangi seluruh isi bar itu,tetapi dapat menyinari sekitarnya.Ali melihat dari mana asalnya cahaya itu,ternyata cahaya itu berasal dari ujung tongkat setinggi kira kira dua meter yang dipegang Sie Bangchi.
Puing puing atap bar itu mulai berjatuhan,Ali menutup matanya ketika melihat sebuah balok kayu besar terjatuh dari atap tepat diatas Bangchi.Tetapi seperti memukul lalat,bangchi menangkis balok kayu itu.Ali membuka matanya beberapa detik kemudian dan melihat balok kayu tadi sudah terbelah dua dan bangchi selamat.
Ali menatap tak berkedip ke balok kayu yang sudah terbelah dua itu.Kini ia tahu mangapa garold tampak kagum ketika Sie Bangchi berkata tentang “druinon”.Tidak diragukan lagi bahwa Sie Bangchi memang hebat walaupun orangnya menyebalkan.Ali menatapnya mundur tiga langkah kemudian memakai tongkatnya untuk menghantam dinding didepannya.Dengan sekali dobrakan tongkat Bangchi,dinding yang dihantamnya hancur berserakan kearah luar bar itu,lalu Sie Bangchi berlari keluar bar itu melalui lubang buatannya.
Setelah Bangchi sepenuhnya pergi dari bar itu,tidak ada lagi cahaya yang ada di dalam bar itu,tetapi Ali bersyukur karena lubang yang dibuat Banchi hanya beberapa puluh meter disebelah kiri Ali,sehingga ia tidak perlu bersusah payah menyebrangi daerah berbahaya agar bisa keluar dari tempat mengerikan itu.
Ia berlari dengan cepat menuju lubang yang dibuat bangchi tadi.Tinggal lima meter lagi,empat meter,tiga meter,dan...”Brugh”,Ali jatuh tersandung sesuatu yang lunak,ia tidak merasa sakit karena menjatuhi sesuatu yang empuk juga.Ia melihat benda apa yang membuatnya tersandung,dengan wajah kaget,Ali melihat bahwa Garoldlah yang membuatnya terjatuh.
Garold tenyata hanya pingsan,disebelahnya terdapat orang berpakaian tuxedo dengan kacamata minus yang sudah retak,tetapi orang itu sudah meninggal,bagian bawahnya berdarah darah karena tertimpa sebuah balok kayu yang besar.Ali melihat benda seperti berlian didekat kepala orang berpakaian tuxedo itu.Ia mengambilnya tanpa memperhatikan benda apa itu sebenarnya.
Celakanya,hantaman Bangchi kepada dinding bar itu lebih memperpendek umur bar itu.Batu batu besar yang disusun sedemikian rupa hingga membentuk sebuah dinding,mulai bergeser tanpa arah, dinding dinding bar itu mulai bergoyang.Ali tidak punya pilihan lagi,ia segera menyeret Garold yang masih pingsan menuju lubang tadi.
Ali mendengar Suara gemuruh dan bunyi barang barang yang berjatuhan.Ia tahu bahwa bar itu akan segera runtuh.Ia menarik Garold lebih keras lagi dan berusaha keluar dari bar itu sebelum runtuh.
Ali berhasil menarik Garold keluar dari bar itu menuju tanah yang becek.Ali segera membawanya menjauh dari old stone bar sampai ke jarak aman agar mereka tidak terkena reruntuhan dari bar itu.
Setelah sampai pada jarak aman,Ali menoleh kebelakangnya lalu melihat pemandangan yang pasti akan diingatnya seumur hidup.Dinding dinding Old Stone Bar bergoyang goyang seperti tidak sanggup lagi menahan atapnya.Kemudian beberapa detik setelah oleng ke depan, Bangunan itu hancur berkeping keping menjadi gundukan reruntuhan yang Besar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home