The Second Dimension(tm)

Cerita pertamaku asli! Tanpa dibantu siapa siapa! Ver 2.00 Boleh dibaca ga boleh ditiru... Komentar, saran, kritik, dll ditunggu.

Wednesday, June 21, 2006

Bagian 2:Daun Alyne

Bagian 2:
~Daun Alyne~

Jalan setapak di hutan itu mulai menurun,walaupun tidak curam,Ali tetap kesusahan agar dapat terus berjalan melalui jalan menurun yang berliku itu.Ali sudah berkali kali terpeleset dan jatuh sehimgga sekarang ia merasa bahwa tubuhnya akan remuk jika terjatuh lagi.Dengan bantuan tongkat dan tanaman di sekitarnya,Ali berusaha melewati jalanan yang dipenuhi air itu.
Akhirnya,dengan perjuangan yang sangat keras,Ali dapat menuruni turunan itu,tetapi sekarang ia mendapat masalah baru. Matanya terbelalak ketika melihat pemandangan didepannya, walaupun sangat gelap dan ditutupi kabut,matanya tetap melihat jurang yang sangat dalam dan turunan yang benar benar berbahaya.Ia berpikir bahwa ia sama saja dengan mencari mati jika menuruni jalanan yang curam itu.Tetapi tidak ada jalan lain lagi,Jika ali berbalik dan berjalan menuju arah yang berlawanan dengan desa yang ia tuju,ia pasti akan mati kelaparan di tengah hutan ini.
Pelan tapi pasti,ali menuruni jalanan curam yang sebenarnya pantas disebut sebagai tebing kecil itu.Ali berusaha keras agar tetap seimbang,ia terus berpegangan pada batu dan akar disamping kanannya agar tidak jatuh ke jurang disebelah kirinya.Tinggal beberapa meter lagi ia sampai pada tanah yang datar,tetapi pada saat tangannya melepaskan batu yang tadi dipegangnya untuk menjaga keseimbangannya agar tangannya dapat memegang ke akar di depannya,petir menyambar tepat mengenai batu pada tebing di seberang jurang sebelah kiri Ali.Ali yang terkejut tidak dapat meraih akar didepannya,ia kehilangan keseimbangan dan oleng ke kiri.Tangannya berusaha memegang tanaman di sekitarnya untuk menahan dirinya yang akan jatuh.Tapi,apa daya tanaman kecil yang rapuh itu.Walaupun ali berusaha menahan agar tidak jatuh ke kiri,ia tetap terguling miring ke bawah,Ia jatuh melewati beberapa turunan yang curam sebelum menghantam satu satunya pohon yang berada di sebelah kiri turunan itu dengan keras.
Ali sekarang hanya tergolek lemas tak berdaya disamping pohon pinus itu,ia merasa bahwa kaki dan tangan kirinya terkilir.Badannya yang basah sekarang berdarah darah tergores jalanan berbatu tajam yang curam itu.Ia sekarang tampak seperti sudah sampai diambang kematian,tetapi sebagai guru pengobatan,ia selalu membawa daun alyne di sakunya.Daun alyne berkhasiat sangat besar dalam bidang pengobatan .Salah satu khasiatnya adalah membetulkan letak tulang yang salah dan menghentikan pendarahan walaupun lukanya tetap terbuka.
Ali memasukkan daun itu ke mulutnya dan mulai mengunyahnya. Rasanya seperti merica yang dicampur dengan daun singkong dan paria. Memang rasanya sangatlah tidak enak,apalagi bagi orang yang membenci rasa pedas di mulutnya,tetapi daun itu sangat berguna,dalam beberapa saat,Ali merasa tubuhnya sudah tidak terasa sakit lagi dan ia melihat pendarahannya sudah terhenti.Walaupun masih tetap lemas,kelaparan,pusing dan mengantuk,ia sudah merasa lebih baik daripada saat dia berjalan menuju ke sini.
Setelah ia dapat berdiri tegak lagi,Ia melanjutkan perjalanannya, Tetapi sekarang cuacanya berlangsung lebih buruk lagi,anginnya terasa sangat keras dan dingin sekali sedangkan hujan turun lebih deras dan petir menyambar nyambar di langit dengan tidak tentu arah.Meskipun cuacanya sangat tidak mendukung,Ali tetap melanjutkan perjalanannya.Usahanya tidak sia sia,beberapa saat kemudian ia berada di tepi hutan.
Disana ia memandang sekitarnya,tetapi sejauh Ali memandang yang ia lihat hanyalah kabut yang semakin tebal dan kilatan petir.Tanah disekitarnya dipenuhi rumput hijau yang basah dan jalan setapak yang tadi diikutinya buntu.Ali tidak melihat adanya tanda tanda desa dibawah bukit yang sedang dipijaknya,walaupun begitu ia tetap menuruni bukit landai itu.Setelah sampai ke tanah yang datar dan becek,ia melihat secercah cahaya di kejauhan.
Ali sekarang tampak seperti laron yang mencari cahaya,ia berjalan terhuyung huyung diterpa angin yang keras ini.Ia yakin bahwa jika ia tidak menjejakkan kakinya ke tanah becek disekitarnya,ia pasti sudah terbawa angin yang seperti tornado ini.Hujan deras yang tadi sudah berganti menjadi badai besar yang membabi buta.Ali sudah berkali kali kehilangan keseimbangan,untungnya ia tidak jatuh ke tanah.Ali yakin sekali jika ia sudah jatuh ke tanah ia tidak dapat berdiri lagi.
Akhirnya ia sampai di Sumber cahaya itu,ternyata cahaya itu berasal dari bola mengapung yang memancarkan sinar putijh kekuning kuningan diatas sejenis lempengan besi berbentuk segiempat yang dipasangkan ke dinding batu yang sudah berlumut.Ali bertanya tanya bagaimana trik mengapungkan bola yang bersinar itu.Belum sempat ia menyentuh bola bersinar dan lempengannya itu,petir menyambar tanah beberapa puluh meter dibelakang Ali dengan bunyi yang mengerikan.
Ali berbalik untuk melihat apa yang terjadi,tetapi yang dilihatnya hanyalah kabut tebal dan badai yang menggila.Ia mendekatkan dirinya ke pintu maple didekatnya,bentuknya yang sangat klasik mengingatkannya pada pintu penginapan jaman dahulu.Ali menempelkan telinga ke pintu itu,ia mendengar suara keramaian orang yang berbicara dan musik yang belum pernah Ali dengar.

0 Comments:

Post a Comment

<< Home